Aku biasa menuliskan cerita tentang orang-orang yang dekat denganku, sahabat2ku, temen2 kelasku. Dan kali ini aku akan menulis tentang sahabat dan kakak bagiku. Aku tak akan menyebutkan namanya, namun nanti aku akan mengirimkan alamat page ini kepadanya. Aku ingin ia membacanya. Ia baru saja ditinggalkan ayahnya. Aku ikut meneteskan airmata ketika menutup telpon darinya. Bukan karena ia habis bercerita ‘luka’ atau ‘duka’ yang ia rasa. Tapi justru karena ketegarannya. Ia adalah kakak dari adik-adiknya yang masih kecil, dan saya tau kelak ia yang akan bertanggung jawab atas mereka. Tapi ia tak takut akan tanggung jawab itu. Ia tegar, ia kuat, dan dia tabah. Dia menerima semuanya sebagai janji sang ayah pada Rabb yang telah sampai pada penepatannya. Ia sahabat bagiku, ia juga kakak. Aku ingin ia kuat, aku juga ingin ia bahagia, dan benci ketika harus ada hal yang membuatnya berduka, karena mungkin aku menyayanginya sebagai kakak, sahabat. Ta...