Antara Kefakiran dan kekafiran
Ada gak ya orang yang seumur hidupnya belum pernah ngerasain kekurangan uang? Banyak mungkin ya....
Bahkan mungkin anda salah satunya. Bersyukurlah anda yang merasakannya.
Karena selalu kekurangan uang ittu bikin pusiiiing. Ini yang sedang aku alami, beasiswa gak turun-turun, kiriman ortu kurang terus, mau minta tambah gak enak plus gak tega... Kebutuhan mendera, dan aku bisa apa?? hihi....
Kata ayahku. *Kefakiran dekat dengan kekafiran...
Eiiittsss..... Tapi kami belum masuk kategori fakir alhamdulillah, cuma kurang sana-sini aja. Karena semuanya masih sekolah dan butuh dana banyaaak. Dalam kurung waktu dua tahun ini (tepatnya pas aku sama adek lulus kuliah), semuanya aka membaik, aamiin. Karena boleh dibilang, sumber masalah ekonomi dikeluarga kami ya kami berdua (aku and adek yang juga kuliah), hehe.
Balik ke statement ayah tadi, weleeh... Pernyataan yang membuatku semangat pengen kaya, semangat ngumpulin harta, biar bisa berbagi juga ke orang lain, n menjauhkan orang lain dari kefakiran dan kekufuran.
*Hadis ini dinyatakan dho’if oleh al-‘iraqy dalam takhrij al-Ihya’ (3/199) dan as-Sakhawi dalam al-Maqoshid (hal. 311), juga az-Dzahabi dalam al-Mizan (1/464). Juga dinyatakan do’if dalam kitab Tazkiratul Mau’dhu’at (hal. 174). Dalam Kitab Asnal Matholib fi Ahadis Muhktalafal al-Maratib disebutkan bahwa hadis ini terdapat perawi bernama Yazid ar-Raqasyi yang matruk dan Ibnul Jauzy menilai hadis yang diriwayatkan oleh Yazid di tidak shohih.
Bahkan mungkin anda salah satunya. Bersyukurlah anda yang merasakannya.
Karena selalu kekurangan uang ittu bikin pusiiiing. Ini yang sedang aku alami, beasiswa gak turun-turun, kiriman ortu kurang terus, mau minta tambah gak enak plus gak tega... Kebutuhan mendera, dan aku bisa apa?? hihi....
Kata ayahku. *Kefakiran dekat dengan kekafiran...
Eiiittsss..... Tapi kami belum masuk kategori fakir alhamdulillah, cuma kurang sana-sini aja. Karena semuanya masih sekolah dan butuh dana banyaaak. Dalam kurung waktu dua tahun ini (tepatnya pas aku sama adek lulus kuliah), semuanya aka membaik, aamiin. Karena boleh dibilang, sumber masalah ekonomi dikeluarga kami ya kami berdua (aku and adek yang juga kuliah), hehe.
Balik ke statement ayah tadi, weleeh... Pernyataan yang membuatku semangat pengen kaya, semangat ngumpulin harta, biar bisa berbagi juga ke orang lain, n menjauhkan orang lain dari kefakiran dan kekufuran.
*Hadis ini dinyatakan dho’if oleh al-‘iraqy dalam takhrij al-Ihya’ (3/199) dan as-Sakhawi dalam al-Maqoshid (hal. 311), juga az-Dzahabi dalam al-Mizan (1/464). Juga dinyatakan do’if dalam kitab Tazkiratul Mau’dhu’at (hal. 174). Dalam Kitab Asnal Matholib fi Ahadis Muhktalafal al-Maratib disebutkan bahwa hadis ini terdapat perawi bernama Yazid ar-Raqasyi yang matruk dan Ibnul Jauzy menilai hadis yang diriwayatkan oleh Yazid di tidak shohih.
Komentar
Posting Komentar