Seangkot dengan Makhluk Lain...
Aku selalu punya cerita unik di atas alat angkut yang satu ini. Juga saat itu, dan beberapa kali yang lalu, ketika harus seangkot dengan makhluk lain (baca : ikhwan). Saat-saat seperti itu adalah saat yang begitu bimbang, dilema dan serba salah. Alhamdulillah, tidak banyak laki-laki ‘umum’ yang naik angkot karena sebagian besar punya kendaraan pribadi (jadi jarang harus duduk bersebelahan dengan laki-laki) tapi makhluk lain memang tergolong zuhud, dan tidak ingin menuntut banyak dari orangtua (husnudzon dr penulis hee) sehingga ketika belum mampu membeli sendiri, ia memilih menjadi PKS (Pejalan Kaki Sejati) untuk rute dekat, dan angkot adalah pilihan satu-satunya ketika jarak yang ditempuh tergolong jauh. Tau kan ya angkot itu gimana? Mobil dengan dua pintu dibagian depan dan supir, dan satu pintu disamping kiri untuk penumpang masuk. Tempat duduk penumpang hanya ada dua, panjang dan saling berhadapan. Semuanya muat sekitar 8an orang kira-kira. Jarak antara kursi mungkin ha...